Profil Biografi Yao Ming Pemain Basket Tertinggi Dunia -Cerita Lengkap Masa Mudanya

Yao Ming adalah pemain bola basket asal Tiongkok pertama yang bermain di kompetisi NBA. Sejak pertama kali masuk NBA pada tahun 2002 hingga pensiun, dia bermain di klub Houston Rockets. Bersama Gheorghe Muresan, Manute Bol, dan Shawn Bradley ia menjadi pemain basket tertinggi di kompetisi NBA dengan tinggi tubuh mencapai 229 cm.

Biografi Yao Ming Pemain Basket Tertinggi Dunia Gambar Yao Ming diambil dari wikipedia

Biodata
  • Nama Lengkap : Yao Ming
  • Tempat Lahir : Shanghai, China
  • Tanggal Lahir : 12 September 1980
  • Tinggi : 229 cm

Kehidupan Yao Ming lahir di Shanghai, Tiongkok, 12 September 1980. Ia anak tunggal dari pasangan Yao Zhi Yuan (ayah) dan Fang Feng Di (ibu). Pada tahun 2007, Yao menikah dengan Ye Li, pemain basket yang membela tim nasional wanita China. Ia pertama kali bertemu dengan Ye Li ketika ia berusia 17 tahun. Pada awalnya Ye tidak menyukai Yao, namun akhirnya menyukainya setelah ia memberikannya pin-pin tim yang ia kumpulkan saat Olimpiade Musim Panas 2000. Pada Mei 2010, pasangan tersebut memiliki seorang anak yang dinamakan Amy. Di luar prestasinya dalam dunia basket, Yao Ming dikenal sebagai seorang filantropis. Salah satunya ditunjukkan ketika dia menyumbang sebesar 2 juta dolar AS kepada korban gempa bumi Sichuan serta membentuk sebuah yayasan untuk membangun sekolah di wilayah terssebut. 

Karier dalam Dunia Basket Yao mengawali kariernya dengan bergabung bersama klub basket Shanghai Sharks di tahun 1997. Yao pertama kali bermain untuk China dalam Olimpiade Musim Panas pada Turnamen Basket Olimpiade 2000, dan ia dijuluki, bersama dengan anggota setimnya yang memiliki tinggi 7-foot (2.1 m) Wang Zhizhi dan Mengke Bateer, "Tembok Raksasa yang Berjalan". Pada Olimpiade Athena 2004, Yao membawa bendera Tiongkok saat upacara pembukaan, yang ia katakan adalah "impian panjang yang menjadi kenyataan". Ia kemudian memutuskan untuk melepas abstain selama satu setengah tahun dari tim basket nasional Tiongkok untuk membuatnya masuk dalam seperempat final pada Turnamen Basket Olimpiade 2004. Setelah Yao mencetak 39 poin dalam sebuah kemenangan melawan Selandia Baru, China kalah 58–83, 57–82, dan 52–89 yang masing-masing melawan Spanyol, Argentina dan Italia. Namun, pada pertandingan kelompok babak akhir, Tiongkok menang dengan skor 67–66 menyingkirkan Pemenang Kejuaraan Dunia FIBA 2002 Serbia dan Montenegro yang membawa mereka dalam seperempat final. Yao mencetak skor 27 poin dan 13 rebound, dan ia membuat dua lemparan bebas dalam 28 detik. Rata-rata, ia membuat 20.7 poin dan 9.3 rebound per permainan.

Yao mengharumkan tim nasional Tiongkok dengan 3 medali emas Kejuaraan Asia FIBA konsekutif, dengan memenangkan Kejuaraan Asia FIBA 2001, Kejuaraan Asia FIBA 2003, dan Kejuaraan Asia FIBA 2005. Ia juga dinamai MVP dari seluruh tiga turnamen tersebut.

Kemudian ia bermain bersama Houston Rockects pada 2002 dan berlaga di ajang NBA. Selain NBA, Yao juga berpartisipasi dalam kejuaraan FIBA Asia ketika membela tim nasional Cina. Dalam kejuaraan FIBA Asia tersebut, Yao memnangkan tiga medali emas dan tiga penghargaan pemain terbaik pada 2001, 2003, dan 2005.

Cedera Yao pada akhir musim NBA 2005–2006 membuatnya harus beristirahat selama enam bulan penuh, yang membuatnya tidak bisa berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia FIBA 2006. Setelah mendapatkan operasi untuk memperbaiki kakinya yang cedera, Yao menyatakan bahwa jika ia tidak bermain dalam Olimpiade Musim Panas 2008 di Beijing. Ia kembali untuk bermain dengan tim nasional Tiongkok pada 17 Juli 2008.

Pada 6 Agustus, Yao membawa Api Olimpiade ke Lapangan Tiananmen. Ia juga membawa bendera Tiongkok dan membawa delegasi negaranya saat berlangsungnya upacara pembukaan. Yao mencetak skor basket pertama pada permainan tersebut dalam permainan pembukaan antara China melawan Amerika Serikat yang memenangkan medali emas.

Setelah mengalahkan Spanyol, Yao berhasil mencetak skor 30 poin dalam sebuah kemenangan atas Angola, dan mencetak 25 poin dalam sebuah kemenangan tiga poin melawan Jerman, yang membuat China menempati seperempat final. Namun, pada perepmat final China kalah dari Lithuania yang membuat China kandas dalam seperempat final dengan 26 poin, yang mengeliminasi mereka dari turnamen tersebut. 19 poin yang dicetak oleh Yao adalah kedua tertinggi dalam Olimpiade tersebut.

Setelah delapan musim berkarier sebagai pemain basket NBA, pada 20 Juli 2011, Yao mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia basket karena cedera kaki berkepanjangan yang sudah lama ia alami. Kini Yao merambah bisnis minuman anggur yang diberi label namanya sendiri. Yao juga melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas di Shanghai selain mengurus klub basket yang dimilikinya, yaitu Shanghai Sharks.

Prestasi Dalam 468 pertandingan NBA yang diikutinya, Yao mencetak poin rata-rata 19 poin, 9.2 rebound, 1.9 block-shot, dan 1.6 assist. Pada Februari 2004, Yao mencetak angka terbanyak sepanjang kariernya di NBA, yaitu 41 poin saat melawan Atlanta Hawks. Pada 18 Januari 2009, Yao berhasil memasukkan 12 tembakan 2 poin dari 12 kali percobaan. Rekor tersebut mengalahkan perolehan yang dibuat Joe Meriweather pada tahun 1976 ketika dia memasukkan 10 tembakan 2 poin dari 10 kali percobaan. Pada tahun 2001, 2003, dan 2005, Yao memenangkan tiga medali emas dan tiga penghargaan pemain terbaik ketika membela Cina dalam Kejuaraan Asia Federasi Bola Basket Internasional.

Itulah sedikit ulasan diatas mengenai Biografi Yao Ming yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa lihat juga catatan hidup seseorang lainnya hanya di Biografipedia.

0 Response to "Profil Biografi Yao Ming Pemain Basket Tertinggi Dunia -Cerita Lengkap Masa Mudanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel